Saturday, January 31, 2015

Jahe Rimpang

Jahe rimpang adalah bagian dari tanaman jahe yang berupa umbi yang disebut rimpang yang tumbuh dan berkembang didalam tanah. Rimpang jahe inilah yang menjadi obyek hasil panen dan mempunyai manfaat secara ekonomis dari tanaman jahe. Pemanfaatan rimpang jahe ini terkait dengan unsur yang terkandung didalam rimpang jahe.

Kandungan dalam rimpang jahe ditentukan oleh varietas, nutrisi dan lama penanaman. Tidak semua rimpang jahe dipanen di usia tua, panen rimpang jahe dilakukan berdasarkan target peruntukan yang telah ditetapkan didalam perencanaan budidaya. Misalnya kita mempunyai perencanaan untuk membuat acar jahe, maka berdasarkan perencanaan tersebut, maka pilihan ideal rimpang jahe yang dijadikan target panen budidaya adalah jahe rimpang varietas jahe gajah yang dipanen pada usia muda.

Dalam literatur ini, Jahemedia mencoba untuk melakukan pengelompokan rimpang jahe seperti dapat dilihat dalam bagan berikut

Dari pengelompokan ini, diharapkan calon pembudidaya sudah mempunyai panduan dalam melakukan pemetaan perencanaan budidaya jahe yang disesuaikan dengan target peruntukannya. Hal ini penting karena dengan perencanaan budidaya jahe yang tepat, maka hasil yang akan didapatkan pastinya akan lebih optimal dan sesuai target.

Untuk memudahkan dalam aplikasi perencanaan budidaya jahe ini, Jahemedia memberikan contoh untuk perencanaan budidaya yang matching dengan target output produksi. Mari kita perhatikan contoh aplikasinya dalam project berikut :

  • Dalam produksi minyak atsiri jahe maka yang menjadi konsentrasi output produksinya adalah kandungan aroma. Dan berdasarkan ROA (Result Of Analisys) laboratorium terhadap rimpang jahe, maka kandungan oleoresin (identik dengan aroma) yang paling tinggi terdapat dalam varietas jahe merah jenis kecil dengan usia panen tua (11 bulan setelah tanam). Berdasarkan informasi ini, untuk mendapatkan ouptput panen yang optimal dan sesuai dengan target peruntukannya, maka calon pembudidaya harus melakukan budidaya penanaman jahe dengan menggunakan varietas jahe merah dengan jenis kecil dan dengan masa panen 11 BST (Bulan Setelah Tanam)

Dari gambaran diatas, maka sudah semestinya industri yang membutuhkan pasokan rutin untuk kebutuhan produksinya, harus melakukan pengukuran dan menetapkan kriteria rimpang jahe secara lebih spesifik. Ini menjadi hal krusial karena terkait dengan optimalisasi output produksi. Terkait dengan hal ini, Jahemedia telah dipercaya oleh beberapa buyer industri untuk ikut dalam proses manajerial dan teknis supplaychain material melalui skema yang sistematis.

Jahemedia menyediakan spesifikasi bibit jahe berkualitas siap tanam yang banyak dibutuhkan oleh industri, bagi calon pembudidaya yang ingin mendapatkannya silahkan anda lihat spesifikasi teknis melalui link >>> bibit jahe jahemedia >>>


Dari basic knowledge yang sudah dipaparkan secara sederhana diatas, diharapkan calon pembudidaya sudah mendapatkan gambaran yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk bahan perencanaan budidaya jahe. Untuk selanjutnya akan dibahas tentang budidaya jahe mulai dari perencanaan sampai dengan penjualan hasil panen jahe, yang akan diulas secara berurutan sehingga memudahkan dalam memahami tahapan budidaya jahe. 

Akan lebih baik jika anda membaca paparan jahepedia secara berurutan, dikarenakan materi dalam jahepedia telah disusun secara urut oleh team Jahemedia. Silahkan ikuti literatur selanjutnya tentang budidaya jahe dengan klik >>> bibit jahe jahemedia >>>

Related Posts

Jahe Rimpang
4/ 5
Oleh